Kamis, 25 Februari 2016

Profil Arema Indonesia

Arema Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Arema Cronus FC
Nama lengkap Arema Cronus FC
Julukan Singo Edan
Didirikan 11 Agustus 1987
Stadion Stadion Kanjuruhan
(Kapasitas: 40.287)
Pemilik PT. Arema Indonesia
CEO Iwan Budianto
Pelatih Milomir Seslija
Liga Indonesia Super League
Situs web Situs web resmi klub

Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Soccerball current event.svg Musim ini
Arema Cronus FC (dahulu bernama Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema adalah tim sekota dari Persema Malang. Di musim 2010-11, di acara launching sempat menggunakan nama Arema FC,[1] namun dua hari kemudian kembali lagi ke nama Arema Indonesia.[2]
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa. [3] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania dan Aremanita (untuk pendukung wanita)

Sejarah

Nama Arema pada masa Kerajaan

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Awal mula berdirinya PS Arema

(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,”.
Dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu identik dg Zodiac Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop).

Perjalanan Arema di Galatama

Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama, gerilya mencari pemain dilakukan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Perjalanan Arema di Ligina

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.

Perjalanan Arema di ISL

Monumen Singa Bola dari warga yang didedikasikan untuk Arema
Kompetisi Liga Super Indonesia ke-1 2008-2009 Arema berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[4] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.

Istilah Dunia Perbisan

AC Kandang Doro: Sebutan untuk AC merek Thermo King model lama, biasanya berbentuk kotak seperti kandang merpati

Airsus: Peredam kejut yang menggunakan teknologi balon udara; Air Suspension

Anggur: Penumpang yang sudah tua (kakek/nenek)

AP: Adi Putro

Arisan: Ongkos

ATB: AC Tarif Biasa (cth: MIRA, Sugeng Rahayu/Sumber Group)

Alus: Penumpang gadis/cewek

Batangan: Bis yang biasa dan hanya dikemudikan oleh sopir tertentu; pegangan

BDB: Bebas dari biaya; Gratisan

Bleyer: Main-main gas

Blong: Mendahului kendaraan yg di depannya; take over; Ngeblong

Bocor Halus: kebocoran pada ban yang tidak signifikan dan ban masih bisa digunakan untuk jarak tertentu, ban tidak langsung kempes

Bola Tanggung: menyalip pada saat ada kendaraan dari lawan arah dan hampir kres; Nyangkut; Stik Tipis

Boncos: Penumpang sedikit sehingga tidak mencapai target setoran Brik/brake: exhaust brake

Buka Jalur: Melewati jalur arus yang berlawanan pada saat kosong karena terjebak macet

Boemel/Bumel: Bis tanpa AC, umumnya konfigurasi kursi 2-3 di kanan, sama aja bis Ekonomi

Bus Cepat/Bus Malam: bis yang umumnya menempuh perjalanan jarak jauh (antar-provinsi) dan hanya melayani pembelian tiket via agen

CB: Kursi kernet di dekat pintu kiri Kursi

CD: Kursi yang ada di tengah, di antara kursi kernet (CB) dan kursi pengemudi

Ceng Ceng Po : meledek saingan yang kalah; abal-abal atau cupu

Checker: petugas yang memeriksa jumlah penumpang; kontrol

Cilok: Penumpang jarak dekat atau penumpang tidak resmi; Cilokan

Cooler : Kuler; Mercedes Benz tipe OH 1521

Dalban: Semacam makian, artinya bocor halus

Dimassa: Terkena serangan masyarakat, seperti dilempari batu, dll.

Exe: Executive, kelas layanan dalam bis yang ditandai dengan, antara lain, fasilitas tempat duduk 2-2

Extended Tail: Menambah beberapa cm overhang belakang, Sehingga terlihat lebih panjang

Foot Rest: Sandaran kaki

Feeder: Kendaraan/angkutan yang digunakan untuk mengantar atau menjemput penumpang;Shuttle

Gasik: Cepat sampai tujuan

Goldrag/Naga Emas: Sebutan untuk chasis Golden Dragon (made in China)

Gondeli: Membebani, hampir sama dengan nyurung

Griffin: Sebutan untuk SCANIA

Gunting: Menagih uang pada sewa (penumpang)

Handle Grip: Pegangan untuk tangan yang terpasang di langit-langit bis

HD: Sebutan untuk bis berdek tinggi, biasanya karoseri AP; HighDeck

Jackpot: Bahasa halus untuk mabuk darat; Muntah

Jatah solar: keputusan perusahaan menjatah bahan bakar solar untuk rit/perjalanan bis

Jetbus: Varian model keluaran AP. Singkatan Jethrokusumo yang merupakan ownernya AP.. Konsepnya royal travego, tapi pihak AP, menamainya dengan Jetbus

Jilat Sapi: Mepet dengan kendaraan yang didepannya; stik tipis

Kacang Atom: Penumpang anak sekolahan

Kacang Ijo: Penumpang tentara

Kandang Macan: Tempat tidur sopir di dalam bis, letaknya paling belakang

Kebanan: Ban kempes, pecah ban; gangguan pada ban; ngeban

Kernet: pembantu sopir, awak bis yang bertugas mengawal jalannya kendaraan di sisi kiri, mencari penumpang, menaikkan dan membantu menurunkan barang bawaan, dst.; Kenek

Kewok: Kena salip

King: Mercedes Benz OH 1518

Kir: Masa uji kelayakan kendaran

Kiri Prei: Kiri kosong tidak ada rintangan; nyalip dari kiri

Klaim: Hukuman denda terhadap kru, biasanya potong premi.

Klok: Terdapat kerusakan pada bus di bagian mesin sehingga harus turun mesin, Mesin mati total; Mesin Klok

Kolor Ijo: Penumpang polisi

Kondektur: Awak bis yang bertugas menarik karcis.

Kontrol: Petugas dari pihak perusahaan otobis yang mengawasi kinerja bis di tengah perjalanan, mencakup penumpang, jumlah tiket/karcis berbanding dengan jumlah penumpang, dll.

Koridor: Gang di antara kursi; Gangway

KPR: Terminal Kp. Rambutan

KPS: Kartu pengawasan, semacam izin trayek

Kres: Diambil dari kata Cross Bersimpangan, bersilangan atau berpapasan dengan bus (atau kendaraan lain) dari arah berlawanan. Kadang digunakan juga untuk memberitahu adanya kendaraan lain dari arah berlawanan ketika akan menyalip.

Kresek: Tas plastik yang biasanya disediakan di handle grip langit-langit bis bumel untuk mengantisipasi penumpang yang mabuk dan muntah di dalam kabin Kursi

Kursi Rata: Semua kursi terisi penumpang; Rata Kursi; Rata Bangku

Laka: Kecelakaan

Lampu Mayang: Lampu hiasan yang biasanya ada di bagian atas bis

Langsir: Aktivitas memarkirkan atau mempersiapkan bis ke jalur pemberangkatan untuk dikendarai oleh awaknya

LB: Terminal Lebak Bulus

LE: Limited Edition (biasanya untuk menyebut Legacy SR-1 Limited Edition); Kode lambung PO Lorena

Legrest: penyangga betis yang berada di bawah jok, dikendalikan dengan tuas

LG: Ucapan yang disampaikan oleh penumpang agar mendapatkan potongan harga karcis; maksudnya “langganan” (biasa dipakai penumpang bis Ismo bumel Semarang-Solo-Batu)

Limbung: Bergoyang kiri-kanan, tidak seimbang, biasanya pada body highdeck

Livery: Model dan warna cat pada bis; Stripping

Lob/Lop: Istilah para Driver pada kondisi jalan menurun Driver tidak menyentuh/menggunakan rem. Tapi biasanya Driver tersebut memang sudah hapal/mengenal situasi dan kondisi jalan tersebut. Bisa juga istilah untuk kondisi menyalip, seperti bola tanggung/ngeblong, dimana menyalip dengan agak memaksa kendaraan dari depan untuk mengalah

Los Solar: Keputusan perusahaan untuk tidak membatasi jumlah liter solar yang digunakan dalam operasional bis;

Manten Kawak: Penumpang bapak-ibu yang sudah tua

Marcopolo: NewMarco; Nama model lampu depan bis berbentuk melengkung, banyak LEDnya yang berwarna biru

Meteran: Penumpang jarak dekat, penumpang jarak pendek, juga dipakai untuk menyebut bis AKDP bagi kru awak bis AKAP

Miring: Penumpang melebihi kapasitas kursi

Molor: Bus berjalan perlahan walaupun kondisi lalu lintas lancar

MP: Singkatan karoseri Morodadi Prima

Muriaan: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Jepara, Kudus (Nusantara, Bejeu, Shantika, PO. Haryanto, Muji Jaya)

Nanduk: Penumpang melimpah, penghasilan berlebih

Netral: Suka menetralkan perseneling bis dalam kecepatan tinggi untuk mengurangi beban mesin sehingga dapat menghemat solar; Gigi 8

Ngampas: Ganti kampas rem

Ngeban: Mengganti ban yang bocor; Kebanan

Ngejim: Mesin jebol/macet

Ngeker (teropong): Diikuti dari jarak jauh gak ada niat mendahului

Ngelen: Berjalan pada trayek; Nge-line

Ngemel: Memberi tips untuk petugas dengan tujuan keuntungan tertentu

Ngempos: Mesin hilang daya; gas diinjak tetapi putaran mesin tidak naik; Masuk Angin

Ngeslah: Berjalan tidak sesuai jadwal. cara ini berakibat pada okupasi penumpang bis yang lain

Ngetem: Berhenti di suatu tempat (sebentar atau lama) untuk menunggu/mencari penumpang; Tem

Nu3: Bis Nusantara, diserap dari Bhs. Mandarin, 3 = San

Nyelah: Mengukur rentang (jarak dan waktu) antara bis depan dan belakang

Nyerep: Membawa kendaraan yang bukan pegangan atau batangannya sehari penuh

Nyodok: 1. Tidak ikut dalam antrian, langsung menyodok ke depan 2. Memaksa mendahului mobil di depannya (seperti ngeblong)

Nyurung: Terus-menerus membuntuti bis di depannya, umumnya terjadi pada bis bumel untuk memperebutkan penumpang

OB: Over blast, penumpang resmi yg berlebih

OH Elektrik: Mercedes Benz tipe dengan mesin seri 900

OH Kingler: Mercedes Benz tipe OH 1518 transmisi 7 percepatan

OH: Omnibus Hinten (bis bermesin belakang, varian Mercedes Benz)

OF: Bis bermesin depan, varian Mercedes Benz

Overhang: Bagian bis yang menggantung dari roda depan sampai ujung depan bis, begitupun untuk overhang belakang, yang menggantung dari roda belakang sampai ujung belakang bis

Parkir: isyarat kenek untuk memberitahukan kepada pramudi bahwa ada kendaraan yangg berhenti/parkir di depannya

Parwis: Bis pariwisata

Patas: Cepat terbatas, bis dicirikan dengan tidak berhenti di setiap terminal, tempat duduk kisaran 43, namun karcis ditarik di atas bis, bukan di agen.

Peluit: Dari bus berturbo biasanya berasal dari saluran wastegate, atawa saluran pembuangan tekanan turbo yang berlebih. Itu karena ujung pipa exhaust dipasangi peluit.

Penumpang Batu: Kondisi dalam suatu trayek di mana mayoritas penumpangnya naik dari tujuan awal dan turun di tujuan akhir trayek tersebut

Perpal: Tidak jalan

PJKA: Pergi Jumat Kembali Ahad

PK: Pahala Kencana

PO: Perusahaan Otobus

Poin: Penumpang; Sewa

PP: Pergi-pulang

Prei: Ucapan atau petunjuk yang disampaikan (biasanya oleh kenek) untuk menyatakan bebas menyalip karena tidak ada kendaraan dari lawan arah dan aman; Pere

Premi: Pendapatan kru berdasarkan penghasilan bis dalam 1 pergi-pulang. Biasanya berupa jumlah dari total pendapatan kotor harian-klaim kru.

Proses Verbal: Pelanggaran tarif (karcis, coretan pada karcis, tidak dikarcis) yang terendus oleh kontrol dan dilaporkan ke pengurus PO untuk selanjutnya diberikan diklaim, khususnya kondektur.

Putar Kepala: Baru datang langsung jalan kembali

R: Penumpang gelap/tidak resmi (istilah bis malam); Cilokan; Sarkawi

Reclining Seat: Kursi bis yang sandarannya bisa direbahkan; Kursi Rebah

Recreational Vehicle (RV): Bis yang dirancang bukan saja sebagai alat transportasi, melainkan juga sebagai tempat istirahat. interiornya dibuat mewah, dilengkapi ruang tamu/rapat. ada pula yang dilengkapi dengan kamar tidur. Contoh: Omah Mlaku (PO Nusantara), Limo (PO Sumber Alam), Imah Leumpang (PO Metropolitan), dll. Rem Paku: Menginjak rem sedalam-dalamnya/rem mendadak

Retarder Brake: Lebih sering disebut dengan "retarder” rem pembantu dengan model pengendalian mekanikal (mengontrol laju putaran mesin, bukan dengan mencengkeram laju roda); dapat ditemukan pada, di antaranya, bis Volvo seri B7R dan B12M, juga pada bis Mercedes Benz seri OH 1632 dan OH 1830, dan lain-lain.

Rit: Jarak yang mesti ditempuh dalam suatu trayek

RK Jess: istilah untuk Hino RK8 R235/ RK8 R260, angka 235 ataupun 260 itu merupakan besaran HP-nya. Nama "RK-Jess" disebut banyak crew karena ketika handbrake ditarik ada bunyi "jess"

RM: 1. Terminal Rawa Mangun 2. Rumah Makan

Rosin: Rosalia Indah

Roaster/Roster: Pembagian jam (Shift). Pada umunya, Roaster dibagi menjadi 3, yaitu Roaster 1, Roaster 2, dan Roaster 3. Setiap Roaster terbagi menjadi 8 jam dalam satu hari. Roaster 1 = start pkl. 01.00 wib - 08.00 wib, Roaster 2 = pkl. 09.00 - 16.00 wib, dan Roaster 3 pkl. 17.00 - 24.00. Dan tentunya pembagian roaster ini biasanya terjadi pada PO PO yang memiliki armada ready 24 jam serta memiliki jam yang mepet

RPM (Rotary per Minute): kecepatan putaran mesin dihitung berdasarkan banyaknya jumlah putaran dalam setiap menitnya

RS: Rahayu Santosa

Sasis: kerangka kendaraan yang menjadi tumpuan bodi; chasis

SE: Super Executive, merupakan kelas layanan bis reguler yang dicirikan oleh, antara lain, tempat duduk konfigurasi 1-2, dipisahkan oleh koridor serta jarak antarkursi yang cukup longgar dan jok yang lebar

Selah: Jarak antara bis pada rute/trayek/tujuan yang sama

Selendang: Panggilan untuk model Setra

Seri Mumet: Seri muter/tidak tetap

Setoran Gantung: Kondisi setoran tidak mencukupi dan sisanya akan digabung dengan setoran esoknya

Sewa Batu: Situasi sewa yang tetap

Sewa Cair: Situasi sewa yang naik-turun

Sewa Miring: Bis dengan kondisi penumpang yang penuh sesak

Siter: Aktivitas sopir menyambangi istri simpanan

Siulan: Siulan kernet berarti kode kepada sopir untuk mengaba-aba adanya rintangan di sisi kiri, aba-aba untuk mengerem

Skep: Setarder brake, rem bantuan yang bekerja dengan cara menghentikan laju putaran mesin; dikendalikan melalui tongkat panel di sebelah kiri bawah kemudi (pada kendaraan-kendaraan buatan Jepang, seperti Hino, Nissan, Mitsubishi, dll.) yang biasanya juga dipakai untuk menjalankan kipas kaca (wiper).

Smile: Nama model headlamp, generasi sebelum Marcopolo, ada LED ditengah berjumlah 5 dan berwarna putih

Soloensis: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Solo (Raya)

Sopir engkel: Nyupir sendirian, tanpa ada sopir tengah (cadangan)

Sopir Pinggir: Sopir yang menjalankan bis sejak pertama kali berangkat

Sopir Tembak: Sopir panggilan, bukan sopir pasti alias bukan sopir bis armada tertentu

Sopir Tengah: Sopir yang mengemudikan bis di tengah perjalanan, menggantikan sopir pinggir

SPJ: Surat Perintah Jalan, dikeluarkan oleh bagian operasional suatu perusahaan untuk diambil oleh kru yang bertugas, mencatat jumlah penumpang (sistem checker), jumlah rit (sistem setoran), dan waktu rit

Sprinter: Model karoseri buatan Laksana Stat: Sistem checker, kependekan kata "statistik"

Stik: Menyalip sekaligus merintis jalan bagi kendaraan yang ada di belakangnya

Storing: Kata serapan dari bahasa Belanda yg berarti kegagalan; Mogok; Ngeklok; Trouble

Strobo: Lampu tambahan sebagai variasi. Sejenis lampu yg biasa digunakan oleh kendaraan petugas, berwarna biru. Muriaan banyak yg menggunakannya

Stut: Ngejos, banter

Suspensi: peredam kejut, tapi terkadang dimaksudkan Air Suspension

Tekor: Penghasilan kurang dari nilai setoran

Teler: Tendapat perintah bergeser ke kota lain

Temteman: Tempat/spot yang biasa dipakai untuk ngetem

Timer: Petugas yang mencatat bis yang lewat sebagai bukti narik trayek penuh atau putar balik, juga sebagai pedoman setoran (biasanya pada bis kota)

TO: Tidak Operasi

Tombok Solar: Biaya yang mesti dikeluarkan oleh awak bis untuk membiayai pembelian solar dalam rit karena beberapa alasan, sebab jalan macet, ngejoss, dll, sementara pihak perusahaan menerapkan keputusan "jatah solar"

Tuslah: Tambahan pembayaran untuk karcis/tiket di atas tarif yang biasanya; toeslag

Wonogiren: Sebutan untuk bis yang bermarkas/tujuan Wonogiri (GMS, Gajah Mungkur, Tunggal Dara)

Sejarah Bus Haryanto

Kisah Haryanto merintis perusahaan angkutan PO Haryanto..
Merantau ke Jakarta tanpa uang dan pendidikan, Haryanto akhirnya melamar sebagai anggota TNI. Setelah 20 tahun mengabdi di kesatuannya dengan pangkat terakhir kopral, beliau justru sukses berbisnis angkutan umum.
Kini penghasilannya tak kalah dengan para jenderal. Berkat ketekunan, keuletan, dan tentu saja garis keberuntungan yang tergores di tangannya, Haryanto akhirnya memetik buah usahanya.
Bagi Haji Haryanto ini disiplin memang bukan hal aneh. Maklum, beliau adalah mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Jangan pandang sebelah mata. Kariernya di TNI memang berakhir saat beliau berpangkat kopral. Tapi, Haryanto benar-benar sukses mengelola bisnis.
Saat ini beliau memiliki 83 bus eksekutif yang melayani jalur Jakarta-Kudus, Pati, Jepara, Ponorogo dan Madura Selain itu, ia juga memiliki 150 unit angkutan kota (angkot) yang merajai seluruh trayek di Tangerang serta memiliki show room mobil. Haryanto sendiri sebenarnya tak pernah menyangka ia akan menjadi pengusaha. Pasalnya, ia terlahir sebagai anak desa di Kudus, Jawa Tengah. Orang tuanya hanyalah buruh tani yang punya kerja sambilan sebagai tukang memisahkan tulang dan daging ikan di pasar.
Adapun Haryanto, sejak kecil dididik untuk bekerja keras, mulai dari menggembala sapi milik tetangga, berjualan es atau sebagai tukang ngarit demi menambah penghasilan bagi kelangsungan hidup keluarganya. Maklum, keluarganya adalah keluarga besar. Haryanto adalah anak keenam dari sebelas bersaudara.Meski ulet, ternyata Haryanto cukup bandel. Buktinya, beliau tidak menyelesaikan sekolahnya di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM) lantaran merasa tidak cocok. beliau lalu kabur dari rumah dan hijrah ke Tangerang. "Saya akan mengubah nasib," begitu tekadnya waktu itu.Berbekal tekad dan semangat yang kuat, di Tangerang Haryanto lalu mendaftar sebagai anggota TNI.
Sejak kecil Haryanto memang bercita-cita bisa berseragam loreng sambil memanggul senjata. Cita-citanya itu akhirnya kesampaian juga. Tahun 1979 beliau mulai bekerja di kesatuan angkatan udara Kostrad di Tangerang. "Saya dididik jadi pengemudi, tugas saya mengangkut alat-alat berat, meriam, beras untuk konsumsi dan perminyakan," kenang Haryanto. Penghasilan yang beliau kantongi waktu itu sekitar Rp 18.000 per bulan.
Bekerja sambilan jadi sopir angkot karena sudah bekerja dan mengantongi gaji, pada 1982 Haryanto memberanikan diri untuk menikah. Tapi, gaji belasan ribu yang diterimanya tiap bulan itu ternyata tak cukup untuk menambal semua kebutuhan hidupnya. Bahkan, rumah sewa berukuran 3 x 4 meter yang beliau huni bersama dengan istrinya tak mampu ia bayar. "Untuk membayar sewa rumah saja saya utang," kenangnya. Kepepet dengan kondisi keuangan yang minim inilah yang justru mempertebal semangat Haryanto untuk mulai mencari usaha sampingan. Pada 1984, dengan modal uang tabungan kurang dari Rp 1 juta, Haryanto nekat membeli satu unit mobil angkutan kota (angkot) buatan Daihatsu.beliau pun lalu menjadi sopir bagi kendaraan pribadinya yang berpelat kuning. Waktu itu rute yang ia tempuh Pasar Anyar-Serpong. "Dulu masih kebun karet, jalannya juga enggak sebagus sekarang," paparnya.
Di sela-sela waktu bekerja sebagai sopir kendaraan militer di kesatuannya, Haryanto pun meluangkan waktunya untuk menyopiri angkotnya. Saban hari beliau menyopir angkotnya pada pukul 15.00-16.00, kemudian bekerja di Kostrad hingga pukul 19.00. Selepas pukul 22.00, ia mulai mengemudikan angkotnya lagi hingga dini hari. Suka tidak suka, Haryanto harus mengurangi waktu tidurnya demi menafkahi istri dan ketiga anaknya.Berkat rajin menyopiri angkotnya, tahun-tahun berikutnya Haryanto terus membeli angkot dari uang yang ia sisihkan.
Modal untuk membeli angkot juga didapatnya dari hasil kerja sambilannya yang lain, sebagai perwakilan bus PO Sumber Urip yang ia tekuni sejak 1990-2000. Angkotnya terus beranak-pinak hingga puluhan dan terus bertambah menembus angka 100 unit. "Insya Allah sekarang saya telah memiliki jalur angkot hampir seluruh Tangerang," ungkapnya penuh syukur. Saat ini sekitar 150 angkot ada dalam daftar asetnya. Dari usaha angkotnya saja, jutaan rupiah berhasil beliau kantongi setiap hari.Tapi, Haryanto bukan orang yang gampang berpuas diri. Tahun 1990 ia membuka satu gerai showroom mobil di Tangerang yang khusus menjual angkot dari beragam karoseri. Gerai ini tak membutuhkan modal yang banyak, Haryanto hanya menyiapkan lahan bagi mereka yang ingin menjual angkotnya. "Modalnya hanya kepercayaan," tukas Haryanto. Showroom ini pun cukup laris, setiap bulan sekitar 20-30 unit mobil berhasil beliau jual.Pensiun dari kopral, gajinya jenderal karena putaran roda bisnisnya semakin kencang, Haryanto pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari kesatuannya di militer.
Kendati usianya baru 43 tahun, tahun 2002 lalu, ia melayangkan surat pengunduran diri. "Saya enggak dapat pesangon, tapi dapat pensiun Rp 800.000 per bulan," ujarnya.Sejak pensiun itulah Haryanto justru sibuk dengan mainan barunya, yaitu PO Haryanto yang dirintisnya pada tahun yang sama. Waktu itu Haryanto mendapat kucuran kredit dari Bank BRI sekitar Rp 3 miliar. Uang itu ia gunakan untuk membeli enam unit bus senilai masing-masing Rp 800 juta. "Pinjaman itu saya pakai untuk uang muka beli bus," katanya.Semula Haryanto mengoperasikan busnya untuk rute Cikarang-Cimone kelas non-AC alias ekonomi.
Sayangnya, bus jurusan tersebut sepi penumpang. Maka, ia mengalihkan ke bus eksekutif yang ber-AC dan membuat rute baru yang tujuannya tak jauh dari kampung halamannya, yaitu Jakarta-Kudus, Jakarta-Jepara, dan Jakarta-Pati. Demi menjaga kualitas, Haryanto mendidik sopir-sopirnya agar tidak ugal-ugalan dan diprotes penumpang. Walau sudah menjadi juragan, Haryanto pun tak segan-segan setiap hari nongkrong di terminal, memeriksa sendiri kondisi bus-busnya sambil mendengarkan keluhan penumpang.
Dari putaran roda bisnis di bisnis beragam angkutan penumpang ini, Haryanto kini menangguk pendapatan yang lumayan. Karyawannya pun kini telah mencapai 500 orang. "Saya enggak nyangka sekarang bisa menjadi pengusaha," ungkap Haryanto. Sebagai pengusaha, tentu saja penghasilan pensiunan kopral itu tak kalah dengan para jenderal.
Mengongkosi Sopir ke Tanah SuciPergi ke tanah suci adalah impian Haryanto, pemilik PO Haryanto. Itu sebabnya, ia selalu menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya. Berkat uang hasil tabungannya itulah, pada 1997, akhirnya ia bisa berangkat ke tanah suci bersama orang tua dan istrinya. Sejak kakinya menginjakkan tanah suci itulah ia berjanji pada dirinya untuk menjalankan bisnis ini dengan sungguh-sungguh. "Alhamdulillah saya bisa ke Mekkah juga dari hasil usaha angkot," ujarnya.
Haryanto agaknya sadar betul bahwa usahanya tak akan berhasil tanpa campur tangan Yang di Atas. Itu sebabnya, ia berikrar akan memberangkatkan sopir-sopirnya ke Tanah Suci. Maka dari itu, setiba dari Mekkah, kendati harga dolar sedang mahal-mahalnya, Haryanto memenuhi janjinya pada diri sendiri untuk memberangkatkan karyawannya naik haji. Kesempatan pertama itu ia hadiahkan pada satu orang sopir yang telah setia bekerja padanya. "Dia sopir pertama yang saya berangkatkan ke tanah suci," ujarnya.
Tradisi memberangkatkan karyawannya itu terus ia pelihara hingga sekarang. Bagi karyawan yang taat dan tekun beribadah, Haryanto tak segan-segan membagi tiket untuk beribadah ke Mekkah
 



Bismania Comunity

  • BisMania Community adalah Komunitas Penggemar Bis Indonesia, yang anggotanya tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan mayoritas di Pulau Jawa dan Sumatra. Kami ini adalah masyarakat yang menjadikan bis tidak hanya sekedar alat transportasi tetapi juga aneka kreasi dan hobby. Segala hal yang berhubungan dengan bis kami akomodasi dalam komunitas ini mulai dari Bis Antarkota, Bis Kota, Bis Pariwisata, minibis hingga teknologi dunia per-bis-an termasuk juga segala hal yang menyangkut dunia per-bis-an. BisMania Community memiliki anggota yang beragam dari berbagai usia dan berbagai kalangan namun dalam satu kesatuan hati “ Komunitas Penggemar Bis Indonesia “.
  • BisMania Community tidak hanya sebagai sarana pemersatu Penggemar bis di Indonesia tetapi juga berharap dapat berperan memberikan sumbangsih dan peduli untuk memajukan bangsa khususnya di prasarana transportasi sebagai penghubung antar daerah di Indonesia.
  • Selain itu BisMania Community berharap dapat menunjang berbagai aktivitas bisnis dunia otomotif Indonesia, menjadi nilai tambah yang bermafaat bagi pengusaha, konsumen, atau pun industri lain yang berhubungan dengan dunia transportasi bis.

Visi & Misi BisMania Community

V I SI
” Yang awam jadi tahu, yang paham jadi lebih tahu dan yang pinter harus cari tahu yang baru tentang bis ”
M I S I
  • Menghimpun, menyatukan dan mengakomodasi para penggemar bis diseluruh Indonesia dalam satu lingkup komunitas melalui berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbisan.
  • Menjalin kerjasama yang erat dan saling menguntungkan di antara sesama anggota BMC maupun dengan pihak di luar BMC seperti operator PO, Dinas Perhubungan, DLLAJ dan instansi-instansi terkait.
  • Saling berbagi ilmu dan pengalaman di bidang otomotif khususnya tentang dunia perbis-an di antara anggota BMC
  • BMC merupakan wadah pemersatu bagi seluruh penggemar bis di Tanah Air yang ingin menyalurkan hobinya, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mendapat manfaat atas keikutsertaannya dalam BMC
  • Sebagai simbol dari konsumen bis dan menjadi mediator antara konsumen dengan operator PO, demi meningkatkan pelayanan sehingga dapat memberikan dan mengajak kepada masyarakat untuk menjadikan bis sebagai pilihan transportasi yang layak digunakan.
  • Menjalin kerjasama yang baik dengan komunitas lain diluar Bismania Community

Jaringan Informasi BMC

Website : www.bismania.org
E-mail : info@bismania.org
Mailing List : BisMania@yahoogroups.com
Facebook: bismania community
Call Center : ... (segera)
Sekretariat: .... (segera)

Apa saja yang dilakukan Bismania Community?

  1. Kunjungan dan diskusi ke Karoseri Perusahaan Otobis, Pabrikan & Industri terkait
  2. Ikut serta & berperan aktif dalam diskusi transportasi yang diadakan oleh Lembaga/Instansi terkait.
  3. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
  4. Kegiatan Sosialita/expo komunitas/ pameran terkait
  5. Kegiatan internal komunitas seperti kopdar, turing, family gathering.
Kunjungan dan diskusi ke Karoseri dan industri pendukung
Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan bis pada industri bis, menyampaikan saran kritik dan masukan kepihak karoseri, memaparkan hasil survey produk karoseri oleh BMC, serta kuliah dari pihak karoseri tentang industri karoseri dan kunjungan industri bis dan pendukung
  1. United Tractor –Scania
  2. Road test Mercedes Benz OH 1526
  3. Road Test Yutong New Armada
  4. Road Test Legacy Laksana
  5. Jok Kursi PT Rimba Kencana(HAI)
  6. Jok Kursi C71 Yogyakarta.
Kunjungan Karoseri
  1. Karoseri Rahayu Santosa Bogor.
  2. Karoseri Morodadi Prima Malang.
  3. Karoseri Adiputro Malang.
  4. Karoseri Laksana, Ungaran.
  5. Karoseri New Armada, Magelang.
  6. Karoseri Tri Sakti (kunjungan terbatas)
Kunjungan dan diskusi Perusahaan Otobis
Melakukan diskusi layanan Perusahaan Otobis, termasuk di dalamnya saran kritik dan masukan, presentasi hasil survey layanan operator, Kuliah tata kelola industri oto bis dari PO, dll.
  • Blue Star, Pahala Kencana, Kerub Pariwisata, Sinar Jaya, Big Bird, Harapan Jaya, Kalisari, Tiara Mas,Titian Mas,Rahayu Sentosa, NPM
  • Nusantara, Bejeu, Shantika, Muji Jaya, Selamet, Subur Jaya, Tri Sumber Urip, Efisiensi, Prayogo, Tami Jaya, Tunggal Daya, Bimo
  • Asyaco, Witour, Rejeki Baru, Sargede, Ardian Transport, GeGe Transport, 99 Trans, Djangkar Bumi, Pulung Sari, Gajah Mungkur, Gajah Mungkur Sejahtera
  • dll…
Kegiatan ilmiah
  1. Sarasehan, diskusi, survey atau pun obrolan tentang dunia bis baik dalam forum resmi ataupun tidak resmi.
  2. Sarasehan Hino Mania.
  3. Diskusi dengan UPTD Terminal Rawamangun.
  4. Survey pendapat produk Karoseri
  5. Diskusi dengan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
  6. Pengadaan Lomba Design Bis bersama ASKARINDO
  7. Pengadaan Lomba Penulisan artikel Bis bersama ASKARINDO
  8. dll.
Kegiatan Sosial kemasyarakatan
  1. Aksi sosial bencana gempa Jabar
  2. Aksi Sosial bencana gempa Padang
  3. Khitanan massal.
  4. Aksi Donor darah.
  5. Pembagian takjil puasa di dalambis terminal dan halte bis.
  6. Sukarelawan untuk Arus Mudik & Arus Balik lebaran
  7. Pemberian bantuan alat tulis bagi murid-murid tidak mampu.
  8. Bantuan Panti Asuhan.
Kegiatan Sosialita/Expo
  1. Partisipasi dalam Pameran International Bis & Truck : IIBT 2010
  2. Pemasangan Sunscreen bis-bis untuk membatu keselamatan penumpang dan kenyamanan Pengemudi.
  3. Bantuan arus mudik di PO Nusantara
  4. Bantuan arus mudik PO Sumber Alam
  5. Posko Mudik Terminal Purwokerto
  6. Posko Mudik Terminal Giwangan–StasiunTugu
  7. Pameran Indonesia Consumnity Expo
  8. Pameran Komunitas & Buku Widya.
  9. Jaringan acara diskusi dengan STMT Trisakti.
  10. Futsa ldengan Organda.
  11. Partisipasi dalam Kegiatan lingkungan hidup, Car Free Day & Pameran Lingkungan Hidup.
  12. Penyelenggaraan Acara Mudik Bersama di beberapa daerah.
Kegiatan lnternal Komunitas
  1. Jambore dan Family Gathering.
  2. Touring bersama.
  3. Membuat aneka merchandise seperti kaos,kemeja, sticker, dan miniaturbis.
  4. Lomba catatan perjalanan, lomba foto bis
  5. Kunjungan ke Miniatur Bis Mayumi & NikiKayoe
  6. Kopi Darat (Kopdar) diterminal.
  7. dll.
(disusun oleh Awan dan Fathur Rozaq)

All About Aremania

Aremania adalah sebutan untuk komunitas pendukung (suporter) klub sepak bola Arema Malang. Aremania tidak termasuk dalam struktur organisasi PS Arema Malang melainkan berdiri sendiri sebagai simpatisan pendukung Arema. Oleh karena itu Aremania selalu mandiri dalam segala urusan dan pembiayaannya.
Sebelumnya pendukung Arema pernah berada dalam "masa kelam" di mana setiap kesebelasannya bertemu dengan tim lain hampir dipastikan akan terjadi kerusuhan. Pernah terjadi setiap kendaraan yang berplat nomor "L" (dari Kota Surabaya) pasti dirusak. Sampai saat ini, apabila Persebaya bertanding ke Malang, mereka tidak pernah mengirim suporternya, begitu pula jika Arema bertandang ke Surabaya. Setelah timbul kesadaran untuk menunjukkan bahwa mendukung kesebelasan kesayangnnya tak harus dengan pandangan sempit (chauvinisme lokal), Aremania mulai berbenah diri dan mulai mengubah imejnya, tidak hanya damai, sportif, loyal, tapi juga atraktif.
Aremania termasuk suporter paling loyal di Indonesia. Di setiap pertandingan, entah di Malang maupun di luar kota Malang, Aremania selalu mendukung tim kesayangannya. Mereka tidak pernah peduli timnya menang atau kalah, yang penting mereka mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang sportif, atraktif dan simpatik.
Penghargaan yang pernah diraih oleh Aremania antara lain adalah The Best Suporter pada Ligina VI tahun 2000 Oleh Ketum Agum Gumelar. dan The Best Suporter pada Copa Indonesia II tahun 2006.

Aremania dan Kota Malang

Monumen arema.jpg
Dari catatan Kompas, sebelum Arema lahir sebagian kawula muda Kota Malang tersekat dalam pelbagai geng. Misalnya, Argom (Armada Gombal), Prem (Persatuan Residivis Malang), Saga (Sumbersari Anak Ganas), Van Halen (Vederasi Anak Nakal Halangan Enteng), Arpanja (Arek Panjaitan), Arnak (Armada Nakal ), Anker (Anak Keras), GAS (Gabungan Anak Setan), Aregrek (Arek Gang Gereja Kayutangan), Ermera, Arpol. Kegiatan geng-geng ini cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya kubam (mabuk-mabukan), ngisruh (membuat kerusuhan), nggelek (narkoba), tawuran, kriminalitas. Sebagian geng juga dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu. Hingga kini, masih dikenang nama-nama tokoh geng legendaris seperti Fauzi alias Gozi, Si Nyawa Rangkap Tamin, Hanafi, Joni Mangi, Mariso, Birowo. Sebagian dari mereka hilang saat musim penembakan misterius (petrus) pada tahun 1980-an. Setelah lahir Arema, kawula muda itu mulai berimpun dalam Aremania dan meninggalkan kehidupan geng. Dengan jargon "salam satu jiwa Arema", mereka membangun persaudaraan.

Aremania saat ini

Aremania benar-benar atraktif, sportif dan kreatif. Pertandingan Arema itu telah aman dan nyaman untuk ditonton oleh semua kalangan. bahkan dengan kaum hawa yang dulunya takut untuk menonton pertandingan bola, sekarang mereka telah dengan aktif untuk turut serta memberikan dukungan kepada Arema kala bertanding. Kaum hawa telah membentuk kelompok supporter sendiri dalam mendukung Arema, yaitu Aremanita. Dan hal ini pula yang menjadikan Arema sebagai voulentir yang mempunyai kelompok supporter dari kalangan kaum hawa yang pada akhirnya dicontoh oleh kelompok-kelompok supporter dari klub bola yang lain. Seperti The Jak Angel, Bonita dan lain2. Lagipula Aremania itu sekarang menjadi sesuatu yang khas Malang. Walaupun Aremania benar-benar meniru sesuatu yang telah ada di Eropa peniruan itu telah disesuaikan dengan konteks Malang sendiri.

Kerusuhan pada 8 Besar Liga Indonesia 2007

Pada babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2007, Aremania bertindak anarkis, kala Arema bertanding melawan Persiwa Wamena pada 16 Januari 2008. Pertandingan harus dihentikan pada menit ke-71 saat Persiwa unggul 2-1 dari Arema. Para Aremania yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit turun ke lapangan dan merusak Stadion Brawijaya. Akibatnya Aremania dihukum pelarangan mengenakan atribut saat mendukung Arema selama dua tahun dan dilarang medukung Arema ketika di luar kandang. Hukuman ini diterima oleh semua Aremania dan dapat dipatuhi selama dua tahun. Selama dua tahun tersebut Aremania hanya memakai baju hitam dan bendera merah putih selama menonton pertandingan.

Rekor tur terbanyak

Setelah hukuman Aremania selesai, Aremania turut membawa Arema juara pada Indonesian Super League 2010. Pada Indonesian Super League 2010, Aremania menjadi supporter yang melakukan tur dengan jumlah paling besar. sekitar 50.000 Aremania yang datang ke Jakarta. Sebagian besar diantaranya menggunakan moda angkutan berupa kereta api, bus, dan kendaraan pribadi. Ini masih ditambah sekitar 7000-10000 Aremania yang tersebar di wilayah Jabodetabek. sekitar 40.000 Aremania berhasil memasuki stadion dengan memegang tiket yang telah dibeli sebelumnya, ribuan Aremania lain terpaksa berada di shuttle ban bahkan ribuan lainnya berada di luar stadion karena tidak dapat masuk stadion. Aremania menempati sektor 13 sampai 24 stadion utama Gelora Bung Karno sementara pendukung tuan rumah The Jakmania berada di sektor 1 sampai 12.

Pranala luar